Menyangi seseorang adalah suatu hal yang indah, rasa cinta yang tulus menggetarkan jiwa dan memang saling membuat kedua pihak menyukai satu sama lain memang beda rasanya, jika sudah demikian, maka anak muda zaman sekarang akan lanjut ke tahap pacaran dimana si A akan menembak si B lalu mereka akan pacaran , dalam pacaran mereka menggunakan panggilan sayang yang beraneka rupa mulai dari A sampai Z nama-nama penggilan dilantunkan, mulai dari yang dulunya gak perhatian , kali ini harus perhatian, mulai dari dulunya tidak menjadi ...... (titik titik = di isi sendiri) hingga menjadi ......... (di isi sendiri). sampai pada akhirnya setelah lama pacaran hingga bertahun-tahun dan jarang sekali mencapai jenjang pernikahan, karena kandas di tengah jalan. iya juga jika sudah menikah karena lama pacaran belum tentu juga bisa tenang dalam menjalani bahtera rumah tangga dikarenakan "manja","sayang" dan berbagai hal lainya sudah di lakukan pada saat pacaran hingga "sisa" nya saja yang tinggal setelah menikah.
Ada suatu tulisan yang pernah penulis baca pada Page Facebook dimana pada tulisan tersebut mengatakan bahwa "pacaran itu merugikan" secara singkat ceritanya seperti ini :
ada cewe dari aceh yang mulai suka satu dengan yang lain saat SMA , setelah itu dia "ditembak" oleh si cowo yang juga suka dengan dia, lalu ia menerima pernyataan cinta tersebut, setelah lama pacaran pacarannya mulai menjerumus ke hal-hal yang aneh-aneh dan dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan pacaran itu, setelah itu dia lulus dari SMA dan melajutkan ke pergutuan tinggi, pada saat di perguruan tinggi ia di sukai dengan pegawai kantor yang lebih tua dari dia, setelah si pegawai ini menyatakan cinta dia menerimanya, mereka melewati pacaran hingga si pegawai ini melakukan hal yang aneh aneh juga dan akhirnya mereka putus, lalu si cewek ini memutuskan untuk menuliskan kisah hidupnya hingga di jadikan pembelajaran bagi mereka yang sudah mengenal agama dan pola pikir dewasa yang baik. tidak di pungkiri jika seseorang yang masih dalam tahap remaja masih melakukan pacaran dan kata mereka ini adalah saat-saat indahnya dunia remaja, remaja di gunakan untuk hal yang indah-indah agar tidak menyesal pada saat dewasa, ini kata mereka , siapa saja boleh berpendapat mengenai ini karena berpendapat adalah suatu kebebasan untuk manusia.
dari cerita mengenai kisah diatas mungkin hanya segelintir kisah tentang percintaan anak manusia dalam kehidupan dunia ini.
rasa sayang, cinta, benci, marah, sediah, susah dan lainnya itu di ciptakan oleh tuhan untuk melengkap sendi-sendi kehidupan manusia, jika di pikir semua rasa yang dirasakan untuk membuat perjalanan ke proses "pemikiran dewasa" akan berjalan lebih cepat , tentunya perjalanan yang dibutuhkan di pemikiran itu jalannya tidak hanya dengan berpacaran , masih ada beribu cara lainnya untuk memperoleh pemikiran itu, semua itu hanya ada [ada diri sendiri, semua keputusan, baik atau buruk semuanya adalah diri kita sendiri yang menentukan, inilah sebabnya kenapa lebih nyaman mendengarkan pengalaman orang lain daripada kita sendiri yang harus mencari pengalaman itu serta di dasari pemikiran yang positif tentunya. kenapa demikian? karena mencari pengalaman itu tidaklah semudah menghirup udara pagi ataupun membalik telapak tangan, karena mencari pengalaman itu penuh dengan resiko, ibarat di laboratorium itu adalah melakukan percobaan dan hasilnya masih belum diketahui, tentunya akan beresiko tinggi , resiko untuk gagal dan berhasil, tentunya ada pertimbangan sebelum kita melakukan sesuatu yang baru akan dilakukan, menimbang dengan "men-simulasi" berhasil atau tidaknya suatu hal dengan pikiran saja, lalu mengenai "mengambil" dari pengalaman seseorang itu adalah hal yang termudah dan resiko yang sangat kecil , kenapa kecil ? karena kita hanya harus mendengarkan saja dan sisa menimbang dengan pemikiran yang ada, mudah bukan, inilah kenapa MEMBACA buku adalah MEMBUKA JENDELA DUNIA, karena setiap bacaan adalah suatu ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dari orang lain yang sudah pernah mengalami hal yang di baca. semua kembali pada pemikiran diri kita sendiri.
Penulis jadi teringat kepada kisah Cinta Siti fatimah (anak Nabi Muhammad SAW) dan ali bin abu thalib (silahkan mencari tahu siapa dia) dimana mereka saling suka dan hanya Nabi yang tahu hal ini, bahkan di sebutkan bahwa Setan pun tidak tahu mereka saling menyukai satu sama lain.
ada suatu kalimat yang pernah penulis baca yaitu : "jangan mengharapkan perempuan semulia FATIMAH jika kamu tidak sehebat Ali Bin Abu Tahlib"
dengan kalimat itu penulis dapat simpulkan bahwa sebelum menyukai seseorang yang di sayangai dan di cintai , tentunya kita sendiri harus menyiapkan bekal diri untuk "sehebat" Ali.
tentunya harus menata diri terlebih dahulu, mempersiapkan semuanya dan bagi yang muslim jangan pernah berputus asa, karena rezeki, jodoh dan kematian itu sudah di tetapkan jauh sebelum Napoleon mengarungi lautan dan facebook dibuat.
Semakin bertambah umur maka diharapkan pemikiran itu tidak menjerumus kedalam lembah kebingungan ataupun kegalauan seperti yang sudah TREND saat ini, tentunya pemikiran yang sesuai dengan umur harus di buat dengan "output" yang positif hingga menghasilkan pemikiran yang dewasa dan positif, karena semua keputusan adalah milik kita dan kita yang memutuskan.
Penulis mengajak pembaca post ini untuk berpikir dahulu sebelum melakukan, jangan melakukan suatu hal yang akan dilakukan dan langsung spontan itu di lakukan dan jangan mengambil keputusan sebelum berpikir, berpikirlah ke arah positif dan bermanfaat bagi banyak orang karena kita hidup bukan hanya untuk saat ini dan sendiri , tetapi kita hidup untuk "selamanya" dan untuk banyak orang.
Lagipula mulai masa muda harus sudah berpikir untuk mengingat lima perkara sebelum lima perkara, apa saja perkara itu ?
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.
Penulis juga ingin membagi pengalaman bagi para pembaca mengenai rasa suka kepada orang , penulis menyukai orang yang sudah mempunyai "pacar". lalu penulis kecewa terhadap rasa itu dan keadaan yang sudah seperti ini, penulis yang mempunyai PRINSIP HIDUP yang kokoh tidak menginginkan hal itu dan mulai melupakan perempuan yang dia suka dan setelah penulis memikirkan untuk menghilangkan hal itu , namun penulis lupa akan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan , yaitu tali silaturahmi. biarlah silaturahmi terus terjaga walaupun dia sudah memiliki, kan belum tentu juga jadi akhirnya #hehehe, karena setiap manusia SETEGUH dan sekeras apapun prinsipnya maka akan lunak dengan pemikirannya sendiri. dan penulis dengan berbagai pertimbangan dan mengambil jalan yang menurut penulis baik, yaitu mengambalikan seperti semula dan tetap menjalin tali silaturahmi seperti semua dan toh juga semuanya ada di tangan Tuhan (rezeki, kematian dan rezeki) n kita cuman menjalani skenarionya aja :)
Penulis menulis ini karena ingin membagi pengalaman penulis untuk pembaca sekalian mengenai "suka" kepada seseorang dan jika pembaca adalah seseorang muslim maka tidak ada salahnya jika saling mengingatkan antar saudara.
1 komentar:
13
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar