Mungkin orangtua jaman sekarang tidak sanggup melihat anaknya sedikit
marah dan kesal sehingga cenderung memberi anak-anaknya kebebasan, yang
sayangnya, seringkali terlalu bebas. Ada baiknya anak-anak dikenalkan
pada aturan agar ritme hariannya lebih teratur dan agar kelak juga bisa
menyesuaikan diri dengan norma-norma di masyarakat.
1. Tidur pada waktu yang tepat
Seringkali orangtua menuruti keinginan bermain anaknya, walau itu
berarti menunggu hingga larut malam. Padahal, tidur malam yang nyenyak
sangat penting untuk perkembangan kecerdasannya. Ajak anak untuk tidur
tepat waktu. Anak-anak pasti sulit diajak tidur pada awalnya, tapi kalau
Anda konsisten, anak-anakpun akan lambat laun akan menuruti. Andapun
bisa mendapatkan me time atau couple time bersama pasangan.
2. Jangan beri anak-anak kudapan manis setiap hari
Cake, permen, dan coklat sebaiknya Anda simpan sebagai makanan spesial.
Anak-anak seharusnya tidak dibiasakan untuk mendapatkannya kapanpun
mereka suka, jadi mereka akan lebih menghargai saat ada yang memberi
mereka kudapan manis sebagai suguhan atau hadiah. Anda juga bisa
menggunakannya sebagai hadiah kalau mereka menunjukkan prilaku yang
baik.
3. Biasakan anak membeli barang dengan uangnya sendiri
Saat anak sudah memasuki usia SD, mereka sudah bisa diberi pengertian
bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada harga yang harus dibayar. Kalau
mereka ingin gadget, mainan, atau ingin menonton biioskop, maka mereka
harus membayarnya dari uang tabungannya sendiri. Orangtua harus berhenti
membelikan sesuatu untuk anak hanya karena mereka menginginkannya.
Anakpun akan lebih menghargai apa yang mereka miliki karena berasal dari
keringat sendiri.
4. Mengajari Anak untuk Menghadapi Masalahnya Sendiri dan Mengikuti Aturan
Ada beberapa orang yang saat memasuki dunia kerja mengalami gegar
sosial, karena ternyata mereka harus menerima bahwa perintah bos tidak
bisa ditolak, atau peraturan-peraturan jam kerja, lembur, dan cuti, yang
harus mereka taati, bahkan mungkin mereka harus memiliki rekan kerja
yang tidak cocok dengan dirinya.
Sebetulnya, hal itu bisa dihindari apabila sejak kecil mereka dibiasakan
untuk menghadapi masalahnya sendiri. Apabila Anda tidak menyukai guru
sekolah, kelompok belajarnya, posisi di tim sepakbola, atau bahkan
sekadar tempat duduk di jemputan, tahan diri untuk ikut campur. Apabila
anak merasa tidak nyaman, ajari dia untuk menyampaikannya kepada guru
atau temannya sehingga ia akan memperoleh solusi. Kalaupun dia terpaksa
harus mengikuti, yakinkan dia tetap bisa melakukan hal terbaik dalam
situasi yang tidak menyenangkan sekalipun.
5. Biarkan mereka melakukan hal-hal sulit
Saat anak mengalami kesulitan, jangan buru buru memberi bantuan. Rasa
percaya dirinya justru akan membesar dan lebih besar lagi apabila ia
merasa berhasil mengerjakan sesuatu yang menantang karena tadinya
dianggap sulit.
6. Beri mereka jam dan alarm
Akan jauh lebih baik bila mereka belajar untuk mengelola waktunya
sendiri. Anda pasti tidak akan selalu bisa mengingatkan mereka untuk
mematikan televisi dan bersiap untuk aktivitas yang lain kan?
7. Jangan selalu membeli apa yang sedang jadi tren
Ajari anak-anak untuk bersyukur dan puas dengan apa yang mereka milliki.
Selalu mengacu pada tren dan selalu khawatir dianggap ketinggalan jaman
akan mengantarkan mereka menjadi pemboros dan tidak bahagia dengan
hidup mereka sendiri.
8. Biarkan mereka merasakan kehilangan
Kalau anak Anda merusak mainan, jangan ganti mainan itu. Justru ia
seharusnya memperoleh pelajaran berharga untuk menjaga barang-barang
miliknya sendiri. Kalau anak Anda lupa mengerjakan pekerjaan rumah atau
terlambat hingga ketinggalan pelajaran, biarkan dia mengejar
ketertinggalannya dengan jam pelajaran ekstra. Anda tengah mengajarkan
anak-anak Anda rasa tanggungjawab, dan dengan terbiasa bertanggungjawab,
mereka juga bisa membantu mengingatkan Anda akan hal-hal yang Anda lupa
untuk lakukan.
9. Kendalikan tontonan dan bacaan anak
Kalau saja orangtua lainnya membiarkan anak-anak mereka melompat dari
jembatan, apa Anda akan mengikuti mereka? Jangan biarkan anak anda
menonton acara atau memainkan game yang tidak sesuai untuk anak-anak
hanya karena teman-temannya diperbolehkan melakukannya oleh orangtua
mereka. Kalau Anda konsisten, orangtua lain mungkin malah akan
mengikuti. Ciptakanlah budaya pertemanan yang positif.
10. Ajari mereka minta maaf
Kalau anak Anda melakukan kesalahan, ajari ia untuk memperbaiki
kesalahan itu dan meminta maaf. Begitipun bila Anda melakukan kesalahan,
beri contoh dengan meminta maaf kepada mereka.
11. Ajarkan sopan santun dan tata krama
Jangan remehkan kemampuan anak untuk memperlakukan orang lain dengan
rasa hormat. Membiasakan anak untuk cium tangan sebelum pergi sekolah,
cium tangan guru atau kakek neneknya adalah contoh kecil yang penting
sehingga mereka mempelajari budaya sopan santun. Dalam jangka panjang,
Anak anda akan tumbuh menjadi orang yang menghargai etika. Kita tahu
betapa langkanya orang yang memelihara etika di jaman sekarang ini,
bukan?
12. Beri mereka pekerjaan tanpa dibayar
Membantu Nenek berkebun, membantu Ayah mengecat pagar, atau mengajari
anak anak yang lebih kecil untuk membaca atau mengaji. Kegiatan sukarela
membantu anak untuk belajar bahwa memberi adalah bagian dari hidup.
Merekapun dapat mengerti bahwa di luar diri mereka, ada orang lain yang
juga memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri, dan bahkan mungkin
masalah orang lain lebih pelik dari masalah mereka.
Aturan-aturan yang baik harus juga disertai balasan yang pantas dan
membahagiakan. Jangan lupa beri mereka pujian bila mereka melakukannya.
Selalulah tunjukkan bahwa Anda menyayangi mereka. Semoga, Anak-anak akan
tumbuh menjadi anak yang cerdas, beretika, dan bermental tangguh.
Sumber : http://www.toktokwow.com/2014/10/12-peraturan-baik-untuk-anak-yang.html
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar