Bukan Hanya Saya Tetapi Kita Semua

Yang telah kebanyakan orang ketahui selama ini, bahwa sebagian dari akibat pemanasan global adalah mencairnya es di kutub , meningkatnya suhu lautan yang menyebabkan pemutihan karang sebagai tempat berkembangbiaknya banyak binatang air, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar dimana-mana, dan gelombang badai besar. Tentunya kita tahu, pihak mana saja yang dirugikan atas berbagai hal ini, seperti negara-negara kepulauan , pesisir pantai dan negara-negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara khususnya Indonesia sebagai negara kepualauan.
Selama bertahun-tahun manusia telah melepaskan gas rumah kaca, gas yang paling dominan adalah uap air (H2O), kemudian disusul oleh karbondioksida (CO2). gas rumah kaca yang lain adalah metana (CH4), dinitro-oksida (N2O), ozone (O3) dan gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil ke atmosfir . Semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi panas dari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke bumi. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Peningkatan suhu iklim juga bisa dikarenakan peningkatan radiasi matahari, namun efeknya relatif sangat kecil daripada menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil, batubara, gas dan minyak bumi. Hal ini tentu mempengaruhi keadaan atmosfir dan mengakibatkan kenaikan suhu iklim dunia, dan juga dapat mengakibatkan perubahan iklim yang tidak bisa kita prediksi dan juga mematikan bagi kehidupan manusia.
Lalu Bagaimana keadaan perubahan iklim yang ada di Indonesia? kondisi perubahan Iklim di Indonesia menempatkan Indonesia dalam posisi ke tiga dalam negara yang mempunyai jumlah emisi gas rumah kaca tertinggi di dunia dengan deforestasi, degradasi lahan gambut dan kebakaran hutan yang telah terjadi di Indonesia. Emisi dari sektor deforestasi menempatkan Indonesia dan kebakaran hutan mencapai jumlah lima kali lebih besar dari emisi sektor non-hutan dan juga tidak tertinggal dari sektor industri yang mempunyai emisi yang masih rendah, tetapi angka pertumbuhannya yang semakin cepat.
Pada saat yang bersamaan Indonesia mengalami kerugian yang signifikan karena perubahan iklim yang dikarenakan keberadaannya yang berada di negara kepulauan, oleh karena itu , Indonesia semakin mudah terkena dari dampak perubahan Iklim. Kekeringan yang semakin panjang, cuaca ekstrim yang semakin sering, dan curah hujan tinggi yang berujung pada bahaya banjir besar,semuanya merupakan contoh dari dampak perubahan iklim. Terendamnya sebagian daratan Indonesia, seperti yang terjadi di Teluk Jakarta yang telah dimulai. Demikian pula dengan keadaan banyaknya keberagaman spesies hayati yang berada di Indonesia juga akan menghadapi resiko yang sagat besar. Dan setelah pada gilirannya, hal ini akan membawa efek yang besar yang dapat merugikan berbagai sektor yang ada di Indonesia, seperti sekor pertanian, perikanan dan kelautan, dan berujung pada adanya ancaman atas ketersediaan pangan dan penghidupan di Indonesia.
Pemanasan global akan meningkatkan temperatur, memendekkan musim hujan dan meningkatkan intensitas curah hujan, yang tentu akan mempengaruhi sektor pertanian karena menurunkan tingkat kesuburan tanah sampai 8 % dan sekarang kita telah melihat dan merasakannya seperti naiknya harga cabai yang di karenakan banyak faktor yang salah satunya adalah akibat dari perubahan iklim tentu hal itu lama kelamaan akan mengancam ketersediaan pangan. Selain dari menurunkan sektor pertanian, pemanasan global juga menaikkan level air laut dan menggenangi daerah pesisir yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Bukan hanya itu saja, pemanasan global juga meningkatkan dampak yang lebih buruk dari wabah penyakit yang ditularkan melalui air atau nyamuk yang dikarenakan meningkatnya kenaikan temperatur dan juga mutasi dari virus demam berdarah dan ini mengakibatkan semakin sulitnya penanganan kasus demam berdarah dan akan menimbulkan lebih banyak korban jiwa. Serta juga mengancam dari segi kesehatan, yaitu menurunnya kinerja paru-paru yang disebabkan semakin panasnya udara yang masuk ke paru-paru dan dapat mengakibatkan masalah pada kesehatan.
Dengan banyaknya masalah tersebut, dampak yang paling besar adalah pada kita sebagai makhluk hidup yang hidup di bumi. Tentunya kita tahu bahwa kita tidak dapat mengatasi masalah perubahan iklim ini sendiri, tetapi harus di lakukan dengan bekerjasama dengan semua orang.
Selanjutnya, apa yang dapat kita lakukan ?
Yang pertama adalah dengan “satu orang satu pohon”, karena lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat karbondioksida dengan baik, dan akan menghasilkan oksigen untuk kebutuhan hidup manusia.
Yang kedua adalah dengan ingat “ingat sampah ingat 4R” yaitu, reduce (mengurangi pemakaian), reuse (memakai lagi), recycle (mendaur ulang), dan replant (menanam kembali), karena langkah ini merupakan langkah yang tepat yang bisa kita lakukan unutk menyelamatkan bumi.
Yang ketiga adalah mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggantinya menggunakan kendaraan umum, karena pemasok utama emisi gas rumah kaca adalah kendaraan dan alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan sepeda, lebih hemat bukan.
Dan yang terakhir adalah dengan “KESADARAN”, Satu hal yang sangat penting selain hal-hal yang dapat kita lakukan di atas adalah keinginan dan motivasi kita sendiri untuk berubah. Jadilah contoh yang nyata dan mengajak semua pihak untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman pemanasan global dan perubahan iklim. Berilah mereka dorongan untuk mencoba pola hidup baik yang akan menyelamatkan Bumi kita ini.